-->

Profil Geografis Kabupaten Blora


Catatan Ade ArifProfil Geografis Kabupaten Blora
Geografis
Secara geografis Kabupaten Blora terletak di antara 111°016' s/d 111°338' Bujur Timur dan diantara 6°528' s/d 7°248' Lintang Selatan. Secara administratif terletak di wilayah paling ujung (bersama Kabupaten Rembang) disisi timur Propinsi Jawa Tengah. Jarak terjauh dari barat ke timur adalah 57 km dan jarak terjauh dari utara ke selatan 58 km.

Batas Astronomi
Terletak di antara 111°016' s/d 111°338' Bujur Timur dan diantara 6°528' s/d 7°248' Lintang Selatan.


Batas Administratif
Utara : Kabupaten Rembang dan Kabupaten Pati
Timur : Kabupaten Bojonegoro Propinsi Jawa Timur
Selatan : Kabupaten Ngawi Propinsi Jawa Timur
Barat : Kabupaten Grobogan

Jarak Blora Ke Kota Lain
Jarak dari Blora ke Jakarta adalah sekitar 620 km
Jarak dari Blora ke Bandung adalah sekitar 504 km
Jarak dari Blora ke Semarang adalah sekitar 148 km
Jarak dari Blora ke Yogyakarta adalah sekitar 183 km
Jarak dari Blora ke Solo adalah sekitar 118 km
Jarak dari Blora ke Surabaya adalah sekitar 181 km

Luas Wilayah, Ketinggian dan Penggunaan Tanah
Kabupaten Blora dengan luas wilayah administrasi 1820,59 km² (182058,797 ha) memiliki ketinggian 96,00-280 m diatas permukaan laut, Wilayah Kecamatan terluas terdapat di Kecamatan Randublatung dengan luas 211,13 km² sedangkan tiga kecamatan terluas selanjutnya yaitu Kecamatan Jati, Jiken dan Todanan yang masing-masing mempunyai luas 183,62 km², 168,17 km² dan 128,74 km². untuk ketinggian tanah kecamatan Japah relatif lebih tinggi dibanding kecamatan yang lain yaitu mencapai 280 meter dpi.

Kabupaten Blora dengan luas wilayah 1820,59 Km², terbesar penggunaan arealnya adalah sebagai hutan yang meliputi hutan negara dan hutan rakyat, yakni 49,66 %, tanah sawah 25,38 % dan sisanya digunakan sebagai pekarangan, tegalan, waduk, perkebunan rakyat dan lain-lain yakni 24,96 % dari seluruh penggunaan lahan. Luas penggunaan tanah sawah terbesar adalah Kecamatan Kunduran (5559,2174 Ha) dan Kecamatan Kedungtuban (4676,7590 Ha) yang selama ini memang dikenal sebagai lumbung padinya Kabupaten Blora.

Sedangkan kecamatan dengan areal hutan luas adalah Kecamatan Randublatung, Jiken dan Jati, masing-masing melebihi 13 ribu Ha. Untuk jenis pengairan di Kabupaten Blora, 12 kecamatan telah memiliki saluran irigasi teknis, kecuali Kecamatan Jati, Randublatung, Kradenan, dan Kecamatan Japah yang masing-masing memiliki saluran irigasi setengah teknis dan tradisional. Waduk sebagai sumber pengairan baru terdapat di tiga Kecamatan Tunjungan, Blora, dan Todanan disamping dam-dam penampungan air di Kecamatan Ngawen, Randublatung, Banjarejo, Jati, Jiken.

Iklim
Banyaknya hari dan curah hujan selama tahun 2018 relatif lebih banyak dibanding dengan tahun sebelumnya. Selama tahun 2018, curah hujan tertinggi di Kecamatan Japah sebanyak 1.526 mm, untuk hari hujan terbanyak terdapat di Kecamatan Kedungtuban sebanyak 117 hari.



Pembagain Administrasi Perkecamatan
No Kecamatan Desa Kelurahan RT RW Dusun
1 Jati 12 0 319 94 97
2 Randublatung 16 2 399 91 102
3 Kradenan 10 0 214 51 50
4 Kedungtuban 17 0 410 64 35
5 Cepu 11 6 422 87 68
6 Sambong 10 0 176 40 30
7 Jiken 11 0 257 61 39
8 Bogorejo 14 0 193 45 45
9 Jepon 24 1 432 88 89
10 Blora 16 12 556 157 157
11 Banjarejo 20 0 400 75 72
12 Tunjungan 15 0 311 64 55
13 Japah 18 0 218 45 39
14 Ngawen 27 2 369 75 81
15 Kunduran 25 1 445 95 91
16 Todanan 25 0 341 74 75

Peta Administrasi Kabupaten Blora


Source : 
http://si.disperakim.jatengprov.go.id/umum/detail_kondisi_geo/4
https://www.blorakab.go.id/index.php/public/profil/index/164


Comment Policy : Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.

Add your Comment Hide comment

Disqus Comments