Catatan Ade Arif. Profil Geografis Kabupaten Demak
Batas Administrasi
Kabupaten Demak yang memiliki luas 89.743 Ha dan terbagi dalam 14 kecamatan yang terdiri dari 243 desa dan 6 kelurahan. 512 dusun, 6.326 Rukun Tetangga (RT) dan 1.262 Rukun Warga (RW).
Wilayah Kabupaten Demak memiliki luas 89.743 Ha. Adapun batas administrasinya meliputi :
- Sebelah Utara : Kabupaten Jepara dan Laut Jawa
- Sebelah Timur : Kabupaten Kudus dan Kabupaten Grobogan
- Sebelah Selatan : Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Semarang
- Sebelah Barat : Kota Semarang
Demografi
Jumlah penduduk Kabupaten Demak pada tahun 2007 sebanyak 1.073.187 jiwa yang terdiri dari 531.606 jiwa penduduk laki-laki dan 541.581 jiwa penduduk perempuan. Jumlah penduduk tersebut tersebar ke-14 kecamatan dengan jumlah penduduk terendah di Kecamatan Kebonagung sebesar 38.940 jiwa dan paling banyak terdapat di Kecamatan Mranggen sebanyak 141.774 jiwa. Dari data kependudukan jumlah dan kepadatan di Kabupaten Demak pada tahun 2007 memiliki kepadatan bruto sebesar 12 jiwa/ha dan kepadatan nettonya 1121 jiwa/ha.
Topografi
Wilayah Kabupaten Demak termasuk dalam kategori topografi datar dan terdiri atas dataran rendah, pantai serta perbukitan, dengan ketinggian permukaan antara 0-100 meter. Kemiringan lahan di Kabupaten Demak sebagian besar relatif datar, yaitu berada pada lahan dengan kemiringan 0-8 %. Sedangkan pada bagian selatan Kabupaten Demak memiliki kemiringan lahan yang sangat bervariasi terutama di wilayah Desa Banyumeneng dan Sumberejo. Kedua desa ini memiliki lahan dengan kemiringan 0-2 %, 2-8 %, 8-15 %, 15-40 %, dan lebih besar dari 40 %.
Klimatologi dan Jenis Tanah
Kabupaten Demak mempunyai iklim tropis dengan curah hujan yaitu 0-13,6 mm/hari. Jenis tanah di Kawasan Perkotaan Demak yaitu gromosol kelabu tua. Sebagian besar kondisi tanah yang ada di Kabupaten Demak pada musim kemarau menjadi keras dan retak-retak, sehingga tidak dapat digarap secara intensif untuk pertanian. Pada musim penghujan tanahnya bersifat lekat sekali dan volumenya membesar, serta lembab sehingga agak sulit untuk digarap dan memerlukan sistem drainase yang memadai.
Hidrologi
Sumber-sumber air di wilayah Demak berupa sumber air di permukaan tanah dan air tanah. Sumber air di permukaan tanah berasal dari sungai-sungai, laut dan pantai.
Penggunaan Lahan
Berdasarkan data tahun 2007, penggunaan sebagian besar lahan sawah di Kabupaten Demak digunakan sebagai lahan sawah berpengairan irigasi teknis seluas 19.911 ha (40,40%), irigasi ½ teknis seluas 6.332 ha (12,85%), irigasi sederhana seluas 6.671 ha (13,35%) dan tadah hujan seluas 16.374 ha (33,22%). Sedangkan penggunaan lahan bukan lahan sawah meliputi bangunan pekarangan seluas 11.962 Ha (29.56%), tegalan/kebun seluas 14.324 Ha (35,40%), empang/rawa seluas 120 ha (0,3%), tambak seluas 7.649 ha (18,19%), hutan negara seluas 1.572 ha (3,8 8%),Hutan Rakyat sekuas 516 Ha (1,28%) dan penggunaan lainnya seluas 4.322 ha (10,68%).
Kondisi Perekonomian
Kabupaten Demak dari tahun 2005-2007 memiliki tingkat PDRB yang beragam dimana pada tahun 2007 merupakan tahun dengan tingkat PDRB tertinggi yaitu sebesar Rp. 3.977.180,32 dan PDRB terendah terjadi pada tahun 2005 dengan nilai Rp. 3.149.386,42. Rata-rata pendapatan PDRB atas harga berlaku di Kabupaten Demak tertinggi berada di sektor pertanian yaitu sebesar 1.580.273,79 sedangkan terendah berada di sector listrik,gas dan air minum yaitu sebesar 36.034,33.
Arahan Pengembangan
Berdasarkan RDTRK kawasan perkotaan Kabupaten Demak tahun 2011-2031, secara umum arahan pengembangan Kelurahan Betokan difungsikan sebagai area pertanian lahan basah dan permukiman. Dari fungsi-fungsi tersebut, yang terdapat di Kelurahan Betokan pada kondisi eksisting meliputi: pertanian perkebunan, permukiman, perdagangan dan jasa, serta pariwisata dalam bentuk agrowisata. Untuk itu perlu pengembangan dan perancangan lebih lanjut terkait dengan potensi yang terdapat di Kelurahan Betokan khususnya fungsi permukiman sebagai akomodasi pendukung perkembangan kegiatan pariwisata dalam bentuk agrowisata.
No | Kecamatan | Desa | Kelurahan | Dusun | Rt | Rw |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | Mranggen | 19 | 0 | 64 | 1125 | 161 |
2 | Karangawen | 12 | 0 | 58 | 619 | 147 |
3 | Guntur | 20 | 0 | 59 | 532 | 85 |
4 | Sayung | 20 | 0 | 101 | 492 | 105 |
5 | Karangtengah | 17 | 0 | 59 | 323 | 77 |
6 | Bonang | 21 | 0 | 84 | 547 | 114 |
7 | Demak | 13 | 6 | 72 | 631 | 108 |
8 | Wonosalam | 21 | 0 | 79 | 534 | 104 |
9 | Dempet | 16 | 0 | 50 | 365 | 63 |
10 | Kebonagung | 14 | 0 | 44 | 248 | 51 |
11 | Gajah | 18 | 0 | 27 | 390 | 68 |
12 | Karanganyar | 17 | 0 | 35 | 414 | 73 |
13 | Mijen | 15 | 0 | 28 | 290 | 61 |
14 | Wedung | 20 | 0 | 26 | 432 | 107 |
Peta Administrasi Kabupaten Demak
http://si.disperakim.jatengprov.go.id/umum/detail_kondisi_geo/8 https://kelompoktujuhbetokan.wordpress.com/about/bab-3-gambaran-umum/gambaran-umum-kabupaten-demak/
Add your Comment Hide comment